Pernahkah anda merasakan kerinduan untuk melayani Tuhan, tapi bingung bagaimana caranya? Mau menjadi singer tapi merasa punya suara jelek, mau menjadi diaken tapi nggak pede tampil di depan orang, apalagi mau menjadi pendeta, mungkin baca Alkitab saja cuma dihari Minggu. Apakah berarti anda belum siap untuk melayani? Tidak adakah cara yang lebih mudah untuk mulai melayani Tuhan?
Pasti anda pernah melihat seseorang yang bukan pelayan di gereja tapi hidupnya jujur, suka menolong sesama, selalu bersyukur, wajahnya selalu memancarkan kasih, rajin beribadah, dan hidupnya penuh sukacita. Apa yang anda rasakan ketika bertemu dengan orang yang seperti itu? Benci? Pasti sebaliknya!
Semua orang pasti senang bila punya kesempatan bertemu dengan orang yang seperti itu. Dia selalu dihormati, disambut dengan tangan terbuka, dan dirindukan. Bahkan banyak orang yang ingin agar bisa menjadi orang yang seperti dia. Malah mungkin banyak ibu-ibu yang menjadikannya sebagai contoh bagi anaknya, banyak suami yang menjadikannya sebagai contoh bagi istrinya, bahkan banyak orang yang menjadikannya teladan.
Lalu apa hubungannya dengan melayani Tuhan?
Baca dulu Matius 5:16 berikut:
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga"
Berarti dengan menjadi seperti orang tersebut bukankah kita sudah memuliakan Bapa di sorga? Ini adalah cara yang paling sederhana untuk mulai melayani. Tidak perlu belajar menyanyi, tidak perlu belajar main musik, dan tidak perlu masuk sekolah theologia.
Dengan suka menolong sesama kita tidak hanya membahagiakan orang yang telah kita tolong, mungkin lebih banyak lagi yang kita bahagiakan secara tidak langsung, atau malah mungkin akan banyak juga jiwa yang kita selamatkan.
Bila kita seorang pemimpin di perusahaan yang hidup di dalam Kristus, mungkin bawahan kita akan segan untuk mengajak kita melakukan yang tidak benar. Kalau karena kita mereka tidak jadi melakukan hal buruk mungkin secara tidak langsung kita sudah menolong anaknya,istrinya, atau bahkan orang lain yang tidak kita duga. Artinya kita melayani Tuhan.
Yang paling nyata adalah perbuatan seorang bapak atau ibu akan menjadi contoh bagi anaknya. Contoh tersebut akan selalu tertanam di hatinya, dibawa sampai tua, dan suatu saat akan diteruskan kepada anak-anaknya.
Tapi bukan berarti pelayanan cukup sampai disini. Sama seperti seorang bayi yang baru lahir, kita perlu belajar terus agar pelayanan kita semakin bertumbuh dan semakin lengkap. Hal ini akan dibahas di posting yang lain.
Yang penting adalah anda harus tau bahwa ada cara yang sangat sederhana untuk melayani, dan anda bisa mulai melayani Tuhan mulai detik ini juga.
Selamat melayani. Tuhan memberkati.
Artikel: Badai
16 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar