Senin, Juni 02, 2008

Penuh berkat = Kaya?

Sering orang menganggap bahwa orang yang hartanya banyak dan kaya raya adalah orang yang diberkati Tuhan. Sering juga kita mendengar kotbah yang mengatakan bahwa kalau kita memberikan persembahan atau perpuluhan, maka Tuhan akan mengembalikannya berlipat kali. Mungkin kita juga pernah berdoa meminta berkat dari Tuhan tapi sebenarnya yang kita minta adalah rejeki (materi) yang berlimpah.

Apakah berkat = harta?


Kalau iya, kenapa masih banyak pendeta yang hidupnya susah? Bahkan lebih susah dari koruptor, maling, penjudi, dll. Apakah pendeta tersebut lebih berdosa dari mereka? Apakah pendeta tersebut tidak pernah memberikan perpuluhan? Sebaliknya apakah kalau ada pendeta yang kaya berarti hidupnya lebih mulia dari orang miskin?

Tentu saja menjadi kaya itu tidak salah. Abraham adalah seorang saudagar yang kaya raya. Raja Salomo termashyur dengan kekayaannya. Ayub juga adalah saudagar yang kaya raya, bahkan semakin kaya setelah lulus dari ujian iblis. Tapi jangan lupa, keduabelas Rasul tidak ada yang kaya, bahkan mereka diminta Yesus untuk meninggalkan pekerjaannya dan mengikut Dia. Para nabi Elia, Elisa, Musa, dll. juga bukanlah orang kaya. Apakah berkat yang mereka terima memang sedikit?

Berkat Tuhan yang sebenarnya adalah hidup itu sendiri. Hidup yang bagaimana? Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus. Seperti apa hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus? Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah hidup yang dapat menjadi berkat bagi orang lain: bagi suami/istri, orang tua, anak, saudara, teman, bagi siapa saja. Itulah yang dilakukan para rasul dan nabi sehingga mereka meninggalkan pekerjaannya, bahkan menyerahkan hidupnya untuk dapat melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan memberi kita kemampuan agar kita menjadi berkat bagi sesama manusia. Kalau kita kaya, berarti lebih banyak orang yang harus kita berkati dengan harta kita. Kalau kita kuat berarti lebih banyak orang yang dapat kita tolong dengan kekuatan kita. Kalau kita pintar berarti lebih banyak orang yang harus kita berkati dengan ilmu yang kita punya.

Jadi bila nanti anda melihat orang kaya, jangan langsung menganggap bahwa dia banyak mendapat berkat. Tapi kalau anda melihat orang tersebut memberkati orang lain dengan kekayaannya, itulah tandanya berkat Tuhan sudah turun atasnya.

"Tuhan buatlah kami menjadi saluran berkat bagi orang lain."

Tidak ada komentar: